suaraanakkolong,co.id Pontianak, Kamis, 6/11/2025
Pontianak, – Dikutip dari Pena Santri tebuireng.online yang ditulis oleh Helvi Livia Putri, KH. Ahmad Muwafiq atau yang biasa dikenal dengan sebutan Gus Muwafiq, merupakan salah satu ulama yang berdomisili di Sleman, Yogyakarta.
Gus Muwafiq merupakan salah satu orator NU ini, lahir di Lamongan pada 2 Maret 1974. Dikenal sebagai ulama yang memiliki kedalaman ilmu dan kemampuan orasi, Gus Muwafiq juga mendalami berbagai ilmu lain, seperti ilmu sejarah dan peradaban yang disampaikan dalam bahasa yang lugas dan mudah diterima.
Beliau memiliki keunikan, dengan karakteristik suara yang lantang, perawakannya cukup tinggi dan besar. Kulitnya coklat kehitaman dan rambutnya yang gondrong sering dibiarkan menjuntai ke belakang punggung. Pakaian yang dikenakan biasanya serba putih, mulai peci, baju, hingga sarung, sehingga terlihat cukup kontras dengan kulitnya yang kehitaman.
Gus Muwafiq yang merupakan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini mengaku merasa nyaman dengan penampilannya, meski hanya menggunakan kaos oblong dan sandal jepit. Salah satu murid kesayangan Gus Maksum ini pernah menjabat sebagai asisten pribadi KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), termasuk saat Gus Dur menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Kiyai ini dulunya merupakan santri yang sudah lama mengenyam pendidikan di beberapa pesantren, sehingga pemahaman keagamaan yang dimiliki sangat mumpuni dan khas pada pemahaman Islam yang dianut mayoritas muslim Indonesia.
Gus Muwafiq sangat sering membahas isu-isu terbaru dan memberikan penjelasan secara rinci yang mudah diterima.
Gus Muwafiq menghabiskan sebagian besar masa mudanya untuk memperbanyak ilmu dengan berpetualang dari satu pesantren ke pesantren yang lain, satu majelis ke majelis yang lain, dan satu komunitas ke komunitas yang lain.
Tidak hanya mempelajari kitab-kitab klasik, Gus Muwafiq juga dikenal sebagai sosok yang gemar memburu barakah Kiyai. Bagi masyarakat NU berkah atau barakah merupakan hal yang paling utama.
Gus Muwafiq memulai pendidikannya dengan belajar sekolah dasar di kampungnya, daerah Lamongan. Setelah selesai sekolah dasar, beliau melanjutkan pendidikannya dengan sekolah menengahnya di Pesantren Bungah Gresik.
Kemudian melanjutkannya lagi ke tingkat Aliyah, dengan belajar di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang, Semasa belajar di Jombang, Gus Muwafiq sudah dikenal kritis dan pandai berorasi.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Bahrul Ulum 1992, Gus Muwafiq sempat melanjutkan ke Pesantren Tebuireng Jombang. Lalu pindah ke Pondok Pesantren Paiton Probolinggo, kemudian lanjut lagi belajar ke Pesantren Lirboyo Kediri.
Pada tahun 1994, Gus Muwafiq melanjutkan pendidikannya kembali dengan belajar di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga, jurusan Dakwah Islamiyah. Di kampus, Gus Muwafiq menjadi aktivis, terutama di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Puncaknya, beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Mahasiswa Islam se-Asia Tenggara.
Ulama satu ini mengasuh pondok pesantren Minggir, Sleman Yogyakarta. Meskipun jadwal pengajian yang harus dihadiri sangat padat, namun Gus Muwafiq tetap berusaha mengasuh santri-santrinya dalam konteks kehidupan pesantren. Gus Muwafiq tidak hanya dikenal dikalangan masyarakat Jawa saja, tetapi seluruh wilayah Nusantara bahkan dunia.
Ceramah yang disampaikan selalu menekankan konsep beragama yang humanis, mengedepankan toleransi, tegaknya NKRI, penguatan ideologi bangsa, jiwa nasionalisme dan juga wawasan Nusantara.
Meski dikenal sebagai aktivis yang memiliki pengaruh kuat dalam organisasi, namun Gus Muwafiq lebih memilih konsisten dalam dunia dakwah, daripada dunia politik yang banyak didambakan para aktivis seusiannya pada masa itu.
KH. Ahmad Muwafiq pernah menyampaikan Mauidoh Hasanah dalam pengajian umum di Tebuireng (Foto Kopi Ireng)
Pemahaman yang mendalam tentang sejarah Islam, politik, budaya dan juga realitas sosial yang ada membuat ceramah yang beliau sampaikan mudah diterima masyarakat dari berbagai kalangan khususnya warga Nahdliyin.
Gus Muwafiq merupakan salah satu kyai Nahdlatul Ulama yang namanya ikut mewarnai dunia dakwah di Indonesia.
Kyai yang dikenal memiliki ciri khas bersuara lantang dan berambut gondrong, tidak hanya dikenal sebagai pendakwah yang ahli sejarah Islam, beliau juga seorang aktivis, orator bahkan pernah menjabat sebagai asisten pribadi KH Abdurrahman Wahid atau yang kita kenal dengan Gus Dur, presiden keempat RI.
Melalui Gus Dur inilah, beliau mengaku banyak belajar baik agama, kebudayaan maupun teori sosial. Ketika Gus Dur akan dilengserkan pada Mei 2001, beliau di depan pasukan berani mati, sendirian mengangkat mobil PANSER milik TNI dengan tangan kirinya. Peristiwa itu kemudian diabadikan oleh wartawan dan menjadi headline di Surat Kabar.
Soal rambutnya yang gondrong, dalam salah satu wawancara dengan media, ia menceritakan bahwa sudah sejak kecil membiarkan rambutnya gondrong. Dia bilang kalau rambutnya dipotong pendek sering meriang, alias jatuh sakit. Ciri lain, Gus Muwafiq adalah selalu mengenakan kaos oblong putih dengan bawahan sarung.
Dalam ceramahnya Gus Muwafiq memiliki ciri khas suara yang lantang, bahasa yang ringan, dan mudah diterima oleh semua kalangan.
Gus Muwafiq merupakan pengasuh Pondok Pesantren Minggir, Sleman Yogyakarta. Prestasi itu ditambah kedudukannya sebagai putra kyai thoriqoh di Pantura, tidak membuatnya angkuh, sombong dan dumeh, tetapi pembawaannya tetap kalem dan santun.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Bahrul Ulum 1992. Sambil menjadi aktivis kampus ini, Gus Muwafiq menjadi santri kelana, dengan sowan dari kyai ke kyai. Termasuk beliau juga mendalami ilmu kanuragan (beladiri) dan Sejarah Kebudayaan Nusantara.
Dalam mendalami kedua ilmu tersebut, Gus Muwafiq berguru kepada KH Agus Maksum Jauhari Lirboyo alias Gus Maksum dan pada KH Hasyim Wahid (Gus Im), Jombang, Cucu Hadratusyaikh KH Hasyim Asy’ari. Melalui organisasi inilah beliau mulai mengasah pengetahuan serta kemampuannya dalam menyikapi isu Nasional dan juga Internasional.
Berkat keberanian serta kemampuan orasinya yang luar biasa menjadikan nama Gus Muwafiq terkenal di lingkungan UIN Sunan Kalijaga masa itu. Ketika belum banyak anak muda berani tampil di depan umum, Gus Muwafiq telah aktif melakukan dakwah di sekitar Yogjakarta, Jawa Tengah bahkan hingga Jawa Timur. Seiring berjalannya waktu nama Gus Muwafiq tidak hanya dikenal di kalangan masyarakat Jawa saja, tetapi seluruh wilayah Nusantara bahkan dunia.
Ceramah yang beliau sampaikan selalu menekankan konsep beragama yang humanis, mengedepankan toleransi, tegaknya NKRI, penguatan Ideologi bangsa, jiwa nasionalisme dan juga wawasan Nusantara.
Meski dikenal sebagai aktivis yang memiliki pengaruh kuat dalam organisasi, namun beliau lebih memilih konsisten dalam dunia dakwah, daripada dunia politik yang banyak didambakan para aktivis seusiannya pada masa itu.
Gus Muwafiq juga budayawan dan sejarahwan muslim yang mumpuni berasal dari kultur Nahdliyin. Selain itu, ia juga sosok Kyai yang memiliki pemikiran visioner membangun NU dikelas akar rumput dengan berbasis kultural.
Beliau, juga dikenal sebagai kyai dengan pemahaman sejarah yang sangat mendalam, mulai sejarah peradaban manusia secara umum, sejarah agama Islam pada masa kenabian, hingga sejarah nusantara.
Begitu pun sejarah agama Islam di Indonesia, mulai awal perkembangan hingga saat ini. Beliau dapat menjelaskan dengan jelas dan mudah dipahami tentang setiap maksud dan makna filosofis dari setiap ajaran dan anjuran para wali/kyai tentang khas dakwah di Nusantara.
Nasib asisten Gus Dur, Gus Muwafiq saat hadir ke istana dengan pakaian seadanya (Kolase dari Instagram @gusmuwafiqchannel dan @gusdur.ig)
Beliau dikenal dengan pendakwah Islam yang teduh, santun, inspiratif dan kaya akan makna. Karena itu, meski materi yang disampaikannya berat, seperti sejarah dinasti- dinasti yang saling terkait, tetap saja terasa ringan dan renyah.
Maka tidak heran, jika jamaah betah berlama-lama menyimak pengajiannya, tak bosan karena pembawaannya yang kocak dan penuh dengan humor.
Humor memang menjadi penting dalam suatu ceramah karena membuat audiens/jamaah tidak ngantuk, tidak jenuh dan menjadikan otak kembali fresh.
Reporter : Muammar Michrandy
Editor : Denny Purwanto, S.Sos
Layanan Aduan dan Hak Jawab
Alamat: Jl. Pangeran Natakusuma Gg. Bambu No.10, Sungai Bangkong, Kec. Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78113
📧 Email: suaraanakkolong.co.id@gmail.com
📱 WhatsApp Admin Office: +62 812-5673-5176
📱 WhatsApp Tim Redaksi: +62 812-5673-5176
Media Sosial Resmi Suara Anak Kolong
📘 Facebook: @suaraanakkolong.co.id
📸 Instagram: @suaraanakkolong.co.id
🎵 TikTok: @suaraanakkolong.co.id
🐦 Twitter (X): @suaraanakkolong
▶️ YouTube: Suara Anak Kolong Channel
🌐 Website: www.suaraanakkolong.co.id








