Kedatangan Gus Muwafiq ditunda, PWNU Kalbar Bantah Isu Muwafiq sebagai Pemecah Belah Bangsa

16 / 100 Skor SEO

suaraanakkolong,co.id Pontianak, Rabu, 5/11/2025

Pontianak, – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat, Profesor Dr. Syarif, S.Ag., M.A., membantah isu yang beredar seputar profil KH. Ahmad Muwafiq atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Muwafiq sebagai sosok pemecah belah bangsa dan pembenci Nabi Muhammad SAW, ia menegaskan bahwa tuduhan itu tidak benar.

Ia menegaskan, NU sejak awal berdiri sebagai penjaga dan pengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“NU sejak dulu berdiri bersama negara. Haram hukumnya bagi ulama NU untuk makar atau melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Motto kami jelas: NKRI harga mati, Pancasila harus terus jaya. Maka tuduhan bahwa Gus Muwafiq pembenci Nabi dan pemecah bangsa itu sungguh absurd dan tidak bisa kami terima,” tegasnya.

Prof. Dr. Syarif, S.Ag., M.A. yang juga Rektor IAIN Pontianak ini membantah klaim dalam video tersebut yang menyebut penolakan terhadap Gus Muwafiq dilakukan atas nama seluruh ormas Islam dan pimpinan pesantren di Kalbar.

“Dalam video itu tidak ada saya, tidak ada Pak Pabali dari Muhammadiyah Kalbar, tidak ada Pak Usman Gani dari Mathla’ul Anwar, dan juga tidak ada para kiai pimpinan pesantren. Jadi jelas, itu fitnah,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa penundaan kedatangan Gus Muwafiq semata-mata dilakukan untuk penyempurnaan kesiapan teknis acara.

Hari ini, panitia bahkan telah bertolak ke Yogyakarta untuk bertemu langsung dengan Gus Muwafiq, guna menyampaikan perkembangan persiapan ceramah kebangsaan yang akan digelar di Kalbar.

Baca Juga  H. Yuliansyah, S.E. Ketua Dewan Pembina KBAK Kalbar didampingi Denny Purwanto selaku Ketua Umum DPP Kunjungi Rumah Duka Istri S. Widodo, S.E., di Rumah Duka 168 Pontianak

“Kami tidak ingin terlibat dalam hiruk-pikuk politik dan panasnya situasi. PWNU Kalbar tidak tahu-menahu soal pembiayaan acara, dan kami hanya fokus menjaga kehormatan ulama NU, khususnya Gus Muwafiq. Tidak ada fakta sedikit pun yang mendukung tuduhan terhadap beliau,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Syarif mengimbau seluruh masyarakat Kalbar, lintas suku dan agama, khususnya warga NU, agar tidak terpancing oleh provokasi maupun kabar miring yang beredar.

“Saya yakin masyarakat Kalbar tetap solid dan damai. Tidak mungkin ulama datang lalu menyebabkan kekacauan. Gus Muwafiq bukan provokator, beliau adalah ulama dan ahli sejarah yang selalu membawa pesan kebangsaan,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Prof. Syarif berdoa agar masyarakat tetap mengedepankan sikap saling menghormati, menjauhi anarkisme, dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah persaudaraan.

“Semoga Allah meridhai langkah kita semua, dan semoga Kalimantan Barat serta Indonesia selalu berada dalam lindungan dan rahmat-Nya, serta memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad SAW,” pungkasnya.

Banner Ceramah Kebangsaan bersama Gus Muwafiq dengan Tema “Merajut Kebersamaan dan Moderasi Beragama Di Tanah Borneo”, yang semula akan dilaksanakan pada tanggal 5 Nopember 2025, ditunda untuk penyempurnaan kesiapan tekhnis Acara (Prof. Dr. Syarif, S.Ag. MA). Rabu (5/11/2025)

Sementara itu, Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Pipit Rismanto, mengatakan terkait hal itu pihaknya selalu melakukan perencanaan dan kajian terhadap setiap kegiatan masyarakat, terutama yang berpotensi berdampak pada keamanan dan ketertiban.

Baca Juga  Polsek Nanga Pinoh Himbau Stop Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI)

Terkait itu, Kapolda Kalbar mengatakan bahwa “setiap kegiatan apapun harus direncanakan dengan baik. Berdampak terhadap situasi kamtibmas atau tidak,” ungkapnya.

Menurutnya, kalau kegiatan yang digelar berdampak hingga menimbulkan permasalahan, maka pihaknya akan memberikan saran apakah kegiatan itu bisa atau tidak dilaksanakan.

“Kalau kami menilai berdampak terhadap situasi kambtimas, maka kami akan memberikan saran pendapat untuk bisa atau tidak bisa untuk dilakukan kegiatan itu. Karena pasti ada historis yang menyebabkan adanya program kontra itu,” jelas Pipit.

Ia menambahkan, langkah kepolisian bukan karena unsur politis, melainkan semata mata untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif. “Mungkin ada sedikit penolakan karena ada historis tertentu yang menjadi penyebabnya. Tapi semua pihak sudah menyadari hal itu,” pungkasnya.

Penulis : Muammar Michrandy

Editor   : Denny Purwanto, S.Sos

Layanan Aduan dan Hak Jawab
Alamat: Jl. Pangeran Natakusuma Gg. Bambu No.10, Sungai Bangkong, Kec. Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78113
📧 Email: suaraanakkolong.co.id@gmail.com
📱 WhatsApp Admin Office: +62 895-2372-9167
📱 WhatsApp Tim Redaksi: +62 812-5673-5176

Media Sosial Resmi Suara Anak Kolong
📘 Facebook: @suaraanakkolong.co.id
📸 Instagram: @suaraanakkolong.co.id
🎵 TikTok: @suaraanakkolong.co.id
🐦 Twitter (X): @suaraanakkolong
▶️ YouTube: Suara Anak Kolong Channel
🌐 Website: www.suaraanakkolong.co.id

Share :

Baca Juga

Anak kolong

Yuliansyah, S.E Tinjau Perencanaan Normalisasi Sungai di Muara Kakap

Anak kolong

Dian Eka Muchairi hadiri kegiatan Workshop Digital Marketing, Level up Your AI Skill “Branding & Storytelling Di Era Kecerdasan Buatan”

Anak kolong

Kuliah Umum STBHB Kupas Peran Strategis Generasi Muda Dalam Pembangunan NKRI, Pendidikan Jadi Senjata Mengubah Bangsa

Anak kolong

DPD Hanura Kalbar Tampil dengan Semangat Perubahan, “Daerah Berjaya, Indonesia Sejahtera”

Anak kolong

Yuliansyah, S.E Lakukan Kunjungan Dapil Bahas Penanggulangan Banjir di Pontianak dan Kubu Raya

Anak kolong

H.Yuliansyah, S.E Tinjau Abrasi Pantai di Pesisir Kabupaten Mempawah

Anak kolong

H. Yuliansyah, SE Sampaikan Apresiasi atas Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada Alm. Jenderal (Purn.) H.M. Soeharto Jakarta, 10 November 2025

Anak kolong

Kunjungan Spesifik Komisi V DPR RI Terkait Penanggulangan Banjir ROB di Wilayah Pesisir Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat