suaraanakkolong,co.id Jum’at, 7/11/2025
Pontianak, – Ketua DPD Partai Gerindra Kalimantan Barat, H. Yuliansyah, SE mengatakan, DPD Partai Gerindra Kalbar bersama 14 DPC Partai Gerindra se Provinsi Kalimantan Barat dengan tegas menyarakan penolakan terhadap niat bergabungnya mantan Menteri Koperasi Budi Ari Setiadi kedalam barisan Partai Gerindra.
Dalam penyataannya yang disampaikan di kantor DPD Partai Gerindra Kalbar, Jum’at (7/11/2025). Yuliansyah menekankan bahwa penolakan ini adalah sebuah langkah krusial untuk menjaga marwah, tradisi, dan kemurnian ideology kaderisasi yang telah dibangun dengan pengorbanan.
Penolakan ini adalah pernyataan sikap bahwa Gerindra Kalbar tidak akan mentoleransi masuknya pihak-pihak yang kehadirannya hanya didorong oleh momentum politik kekuasaan.
“Kami memiliki banyak kader yang telah berkorban waktu, tenaga, dan harta. Ada kader-kader setia yang emmilih terpinggirkan karena mempertahankan kesetiaan, bukan kekuasaan.” Katanya.
“Mereka adalah bukti bahwa Gerindra berdiri diatas keikhlasan, bukan oportunisme politik. Kehadiran figure baru yang muncul hanya ketika partai berada dipuncak kekuasaan adalah bentuk pragmatism semata.” tegas Yuliansyah
“Saya bersama seluruh DPC Gerindra se-Kalbar menyatakan sikap dengan jelas, Gerindra bukan rumah singgah politik. Kami tegaskan, integritas partai tidak boleh ditukar dengan momentum sesaat. “ Ujar Yuliansyah
“Siapa pun yang ingin bergabung harus memahami bahwa Gerindra adalah rumah perjuangan, bukan tempat berlindung bagi mereka yang mencari keuntungan pribadi. Penolakan ini adalah keputusan final dan bentuk pertanggungjawaban kami kepada seluruh kader militan yang telah berjuang.” Pungkasnya
Pernyataan Yuliansyah menegaskan solidnya DPD dan DPC se-Kalimantan Barat, menempatkan konsistensi perjuangan dan loyalitas kader jauh di atas pertimbangan kekuatan politik yang bersifat instan.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Kalsel foto bersama dengan 13 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Kalsel saat rapat koordinasi. (Ist)
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama 13 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) kabupaten/kota secara tegas menolak rencana Budi Arie Setiadi untuk bergabung dan menjadi kader partai berlambang Garuda tersebut.
Ketua DPD Gerindra Kalsel, Hj. Mariana, S.AB., MM, menegaskan bahwa penolakan ini berkaitan erat dengan perbedaan visi, misi mendasar serta nilai perjuangan yang selama ini dipegang teguh partai.
“Gerindra memiliki prinsip yang tidak bisa dinegosiasikan. Kami bukan partai yang menampung siapa saja demi kepentingan politik sesaat,” tegas Mariana Jumat (7/11)
Ia menjelaskan bahwa Gerindra Kalsel saat ini tengah fokus pada konsolidasi internal pascapemilu dan memperkuat kaderisasi di tingkat akar rumput.
Dengan demikian, setiap figur dari luar yang ingin masuk ke partai harus melalui proses penilaian mendalam dan tidak dapat hanya bertumpu pada aspek popularitas atau jabatan semata.
“Kami sedang memperkuat soliditas dan regenerasi kader. Gerindra tidak ingin melahirkan politikus karbitan,” ujarnya.
Senada dengan DPD Gerindra Kalbar dan Kalsel, keinginan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi bergabung ke Partai Gerindra tampaknya tidak berjalan mulus. Sebab, ada penolakan dari organisasi sayap kader muda Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar).
Pimpinan Pusat Undonesia Raya (TIDAR) Tolak wacana bergabungnya Budi Arie Setiadi ke dalam Barisan Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA).
Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Tunas Indonesia Raya (PP Tidar) Rocky Candra menganggap niat Budi Arie bergabung ke Gerindra menuai reaksi negatif di internal organisasinya.
Budi Arie disebut tidak layak masuk Gerindra. “Kami menghormati siapa pun yang ingin berjuang bersama. Tapi Partai Gerindra bukan tempat persinggahan bagi mereka yang baru datang ketika langit politik sedang cerah,” ujar Rocky, Sabtu (8/11/2025).
Menurutnya, kegelisahan yang muncul di kalangan kader muda bukan bentuk penolakan terhadap individu, melainkan upaya menjaga kemurnian arah perjuangan partai agar tidak bergeser dari cita-cita awal.
Wacana Budi Arie Setiadi bergabung dengan Partai Gerindra menuai polemik dan penolakan dari sejumlah kader Partai Gerindra di berbagai daerah seluruh Indonesia. Misalnya kader Gerindra di Sumatera Selatan, juga menolak bergabungnya Budi Arie bergabung di partai yang sedang berkuasa ini.
Sikap tegas itu pertama kali disampaikan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Palembang Prima Salam, yang menegaskan bahwa penolakan ini merupakan hasil dari suara bulat seluruh kader di wilayahnya.
Di Sumsel seluruh jajaran pengurus dan kader partai, mulai dari tingkat kota hingga ranting, secara tegas menyatakan menolak wacana tersebut.
“Kami jajaran DPC Partai Gerindra Kota Palembang, sampai ke ranting dan anak ranting, menolak dengan tegas masuknya Budi Arie ke partai Gerindra,” kata Prima Salam, Jumat (7/11/2025).
Menurut Prima Salam, langkah penolakan ini bukanlah keputusan pribadi atau segelintir pengurus, melainkan hasil konsolidasi dan aspirasi kader di akar rumput.
Ia berharap agar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra benar-benar mendengarkan suara para kader daerah sebelum mengambil keputusan politik besar.
“Ini murni aspirasi dari bawah, dan kami mendesak DPP Gerindra untuk menanggapi aspirasi ini dengan serius dan mempertimbangkan dampaknya terhadap soliditas partai,” tegas Wakil Walikota Palembang ini.
Reporter : Muammar Michrandy
Editor : Denny Purwanto, S.Sos
Layanan Aduan dan Hak Jawab
Alamat: Jl. Pangeran Natakusuma Gg. Bambu No.10, Sungai Bangkong, Kec. Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78113
📧 Email: suaraanakkolong.co.id@gmail.com
📱 WhatsApp Admin Office: +62 812-5673-5176
📱 WhatsApp Tim Redaksi: +62 812-5673-5176
Media Sosial Resmi Suara Anak Kolong
📘 Facebook: @suaraanakkolong.co.id
📸 Instagram: @suaraanakkolong.co.id
🎵 TikTok: @suaraanakkolong.co.id
🐦 Twitter (X): @suaraanakkolong
▶️ YouTube: Suara Anak Kolong Channel
🌐 Website: www.suaraanakkolong.co.id








