SUARAANAKKOLONG.CO.ID – Kayong Utara 20 Januari 2025 Pembangunan smelter bauksit oleh PT Dharma Inti Bersama (DIB) di Kawasan Industri Pulau Penebang, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kayong Utara, Kalimantan Barat, menuai perhatian dari Lembaga Teraju Indonesia.
Direktur Eksekutif lembaga tersebut, Tomo, meminta pemerintah untuk tidak hanya tergiur oleh investasi, tetapi juga mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan secara matang.
“Kita tidak anti investasi, tetapi investasi harus memberdayakan masyarakat, meningkatkan pendapatan, pengetahuan, serta menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Tomo, Senin (20/1), seperti dilansir oleh Pontianak Post.
Tomo mengingatkan agar Kayong Utara tidak mengalami nasib serupa dengan daerah lain yang menghadapi kerusakan lingkungan akibat aktivitas industri, seperti pencemaran laut dan sungai yang memengaruhi kehidupan nelayan. Menurutnya, perusahaan sering kali lepas tangan ketika kerusakan terjadi, sementara masyarakatlah yang menderita akibat hilangnya mata pencaharian.
Ia berharap pemerintah melakukan analisis mendalam terkait dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial sebelum proyek ini berjalan. “Jangan sampai pembangunan smelter ini hanya menjadi jargon tanpa realisasi manfaat nyata bagi masyarakat,” katanya.
Tomo menekankan pentingnya investasi yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan rakyat. Ia juga mengingatkan pemerintah untuk memanfaatkan potensi sumber daya laut di Kayong Utara dengan mengelolanya secara baik, mulai dari produksi hingga pemasaran.
“Pemerintah harus mendorong pengelolaan hasil laut oleh masyarakat, sehingga memberikan dampak positif jangka panjang, bahkan hingga ratusan tahun ke depan untuk generasi berikutnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Tomo menyoroti perlunya menciptakan lapangan kerja lokal yang memberdayakan masyarakat sekitar, seperti mendorong nelayan di Pulau Karimata untuk mengembangkan industri perikanan berbasis produk jadi, seperti ikan kalengan, yang dapat diekspor.
“Pembangunan strategis harus mendukung rakyat, bukan hanya mengejar keuntungan jangka pendek. Pemerintah perlu mempertimbangkan semua aspek agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” pungkasnya.
Sumber: Pontianak Post
Red. Mir’aj
Edit. Amarizar.MD








