Pos-pos Terbaru

Home / Ketapang / Pendidikan

Rabu, 24 September 2025 - 10:52 WIB

MBG menjadi momok bagi orang tua murid, berubah menjadi makanan beracun gratis.

suaraanakkolong,co.id  Ketapang, Selasa  23/9/2025

Kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di berbagai wilayah di Indonesia,  termasuk  di  Ketapang  Kalimantan  Barat.  16  orang  siswa  SDN  Benua Kayong   Kabupaten   Ketapang   harus   dilarikan   ke   Rumah   Sakit   dr.   Agoesdjam Ketapang, akibat keracunan makanan usai menyantap makanan yang berasal dari Dapur MBG.

Usai menyantap makanan yang diantar oleh tim dari dapur SPPG pada hari Selasa (23/9/2025), para siswa mengeluh sesak nafas dan muntah-muntah. Para dewan guru di SDN tersebut langsung berinisiatif membawa anak-anak ke Puskesmas terdekat, selanjutnya dirujuk ke RSUD dr. Agoesdjam Ketapang, dan dirawat di  Instalasi Gawat darurat.

Kepala  SDN  12  Benua  Kayong  Dewi  Hardina  membenarkan  adanya  siswa  yang muntah dan sesak nafas usai menyantap makanan yang diantar oleh Tim dapur SPPG Ketapang. Ia pun mengaku mencurigai kondisi menu yang dikonsumsi siswanya hari ini. Adapun menu yang disajikan berupa ikan serta sayuran kol dan wortel.

Dewi Harlina menjelaskan kepada awak media, Menu MBG hari itu terdiri dari Nugget ikan hiu dan sayur, ia menduga keracunan berasal dari sayur yang tidak segar. “Ikan hiu itu memang amis dan kurang disukai, tapi saya rasa justru sayurnya yang bermasalah, sepertinya sudah basi karena sebelumnya sempat dipanaskan kembali,” jelasnya.

“setelah makanan dibagikan sekitar pukul 09.30 wib, tak lama kemudian sekitar pukul 10.00 wib sejumlah siswa mulai menunjukkan gejala keracunan. Menunya (nugget) ikan hiu, cuma baunya agak menyengat. Sayurnya juga agak berlendir,” ujar Dewi saat mendampingi siswa di IGD RSUD dr Agoesdjam.

Jamhuri Amir, Wakil Bupati Ketapang saat menjenguk siswa korban keracunan makanan di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang, Kalbar. Selasa (23/9/2025)

Di 10 Provinsi lain diluar Kalbar juga terjadi kasus serupa, seperti di Nunukan Kalimantan Utara dan beberapa daerah lainnya di seluruh Indonesia. Hal ini menjadi momok bagi orang tua murid dan guru-guru sekolah. Makanan Bergizi Gratis pun seketika berubah menjadi Makanan Beracun Gratis dan heboh di berbagai platform media sosial.

Baca Juga  Jumat Berkah, Satbinmas Polres Ketapang Berikan Paket Sembako ke Warga yang Tidak Mampu

Berdasarkan  pantauan  awak  media,  dibeberapa  sekolah  terlihat  paket  MBG  yang sudah bau dibiarkan bertumpuk di ruangan sekolah, Guru takut membagikan kepada anak didiknya. Makanan yang menjadi momok bagi orang tua murid ini pun menjadi pekerjaan tambahan para guru di sekolah.

Menu Makanan Bergizi Gratis dari Dapur SPPG Ketapang, yang menjadi momok bagi orang tua murid dan para guru di sekolah. Perlu manajemen waktu untuk proses makanan bergizi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI mengungkapkan,    ada  17  kejadian  keracunan Makan  Bergizi  Gratis di  10  Provinsi diantaranya adalah sebagai berikut.  Provinsi Kalimantan Utara di Kabupaten Nunukan,  Provinsi Gorontalo,  Provinsi Sulawesi  Tenggara di Kabupaten  Bombana dan Kota  Kendari,  Provinsi Sulawesi   Selatan di Kabupaten  Takalar,  Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat di Kabupaten  Lombok Tengah, Provinsi Jawa Tengah di Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Batang dan Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Tasikmalaya, Kota Bandung, Kota Bogor, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Indramayu, Provinsi Banten di Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Sumatera Selatan di Kabupaten  Empat  Lawang dan Kabupaten Penukal  Abab  Lematang  Ilir.  Hari  ini kasus serupa bertambah 1 provinsi lagi, di Kabupaten Ketapang Kelimantan Barat.

Menurut Hj. Nasriati, SKM, M.Kes  salah  seorang  pemerhati  masalah  Gizi  dan kesehatan anak, mengungkapkan bahwa kasus-kasus tersebut terjadi karena berbagai faktor, termasuk kontaminasi bakteri seperti E.coli dan Salmonella, kurangnya pengawasan kebersihan dalam  proses penyiapan makanan,  dan  masalah  lain  yang berkaitan dengan pengelolaan program MBG.

Baca Juga  Amankan Jalur Naga, Polres Ketapang Turunkan Personel Jaga Cap Go Meh 2025

Gejala keracunan  makanan  yang  paling   umum   adalah: Diare . Sakit   atau   kram perut dan Mual. Gejala keracunan makanan yang paling umum meliputi diare, sakit atau kram perut, mual, muntah, dan demam.

“Tanda-tanda keracunan makanan yang parah meliputi diare berdarah, diare yang berlangsung lebih dari 3 hari, demam di atas 102°F, muntah begitu sering hingga tubuh manusia tidak dapat menahan cairan, dan tanda-tanda dehidrasi.” Jelas Nasriati

Anak-anak bisa mengalami keracunan makanan setelah menelan kuman tertentu, seperti Salmonella atau E. coli .  Gejala tubuh   pada   anak-anak   dapat   bervariasi, tergantung kuman yang di telan. Gejalanya dapat berkisar dari ringan hingga serius, dan dapat berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari.

“Kebanyakan   orang   mengalami   penyakit   ringan,   tetapi   beberapa   infeksi   yang ditularkan melalui makanan bisa serius atau bahkan mengancam jiwa. Korban yang kebanyakan anak-anak, harus dirawat di rumah sakit, dan beberapa penyakit dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti ; Meningitis, Kerusakan ginjal, Sindrom  uremik  hemolitik (HUS),  yang  dapat  menyebabkan  gagal  ginjal,  Radang sendi, Kerusakan otak dan saraf.” Ungkap Nasriati

“Bagi sebagian orang, masalah kesehatan ini dapat berlangsung selama berminggu- minggu atau berbulan-bulan setelah sembuh dari penyakit bawaan makanan. Bagi penderita yang lain, masalah ini tidak pernah hilang.” Jelasnya.

Penulis : Nurman A. Mukmin

Layanan Aduan dan Hak Jawab
Alamat: Jl. Pangeran Natakusuma Gg. Bambu No.10, Sungai Bangkong, Kec. Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78113
📧 Email: suaraanakkolong.co.id@gmail.com
📱 WhatsApp Admin Office: +62 895-2372-9167
📱 WhatsApp Tim Redaksi: +62 812-5673-5176

Media Sosial Resmi Suara Anak Kolong
📘 Facebook: @suaraanakkolong.co.id
📸 Instagram: @suaraanakkolong.co.id
🎵 TikTok: @suaraanakkolong.co.id
🐦 Twitter (X): @suaraanakkolong
▶️ YouTube: Suara Anak Kolong Channel
🌐 Website: www.suaraanakkolong.co.id

Share :

Baca Juga

Oleh: Nabilah Syakib Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Anak kolong

Strategi Peningkatan Daya Saing Lulusan SMK di Dunia Kerja

Pendidikan

Dies Natalis Widya Darma Pontianak, mencetak SDM yang Handal

Mempawah

Pelajar SMKN 1 Mempawah Hilir Jurusan DKV Kunjungi RRI Pontianak dan Museum Kalbar

Mempawah

SMKN 1 Mempawah Hilir Gelar ‘Cleanup Day’ Dorong Edukasi Pengelolaan Sampah

Ketapang

Gubernur Ria Norsan mengeluh sulit koordinasi. Kepala Regional MBG Kalbar jenguk korban keracunan RSUD Agoesdjam Ketapang.

Nasional

Monopoli Dapur MBG, BGN sibuk Klarifikasi

Ketapang

Perkuat Lobi Nasional, Ketapang Percepatan Pemekaran Tiga Daerah Otonomi Baru (DOB) dan Wacana DOB Provinsi Tanjung Pura

Bisnis

Sinergi Akademik Antar Program Jurusan IESP FEB UNTAN (SAPA IESP VII 2025)