SUARAANAKKOLONG.CO.ID – Prasangka bukan sekadar lintasan pikiran. Ia adalah cermin batin, pancaran energi, dan refleksi diri yang paling jujur. Apa yang kita sangkakan kepada orang lain, kepada keadaan, atau kepada hidup, sesungguhnya adalah pantulan dari siapa diri kita sebenarnya.
Prasangka mencerminkan dirimu.
Jika pikiranmu penuh prasangka baik, maka itulah tanda bahwa hatimu jernih, jiwamu tenang, dan keyakinanmu kuat akan kebaikan semesta. Tapi jika yang muncul hanya prasangka buruk, itu pertanda bahwa ada ketakutan, luka, atau keraguan yang belum sembuh dalam dirimu.
Energi Positif: Melahirkan Harapan, Optimisme, dan Rasa Syukur
Mereka yang memancarkan energi positif cenderung memelihara prasangka baik. Mereka melihat peluang di balik masalah, cahaya dalam gelap, dan hikmah dalam luka.
Seseorang yang berprasangka baik percaya bahwa hidup ini tak selalu harus dimengerti sepenuhnya untuk disyukuri. Ia tahu, kebaikan akan datang pada waktunya, bahkan jika tidak segera tampak di depan mata.
“Orang yang berprasangka baik, sedang menyelamatkan jiwanya dari kepahitan hidup yang sia-sia.”
Energi Negatif: Menumbuhkan Rasa Takut, Curiga, dan Ketidaktulusan
Sebaliknya, energi negatif melahirkan prasangka buruk. Orang yang memelihara ini mudah menghakimi, merasa selalu jadi korban, dan menaruh curiga terhadap segala sesuatu.
Ia melihat dunia sebagai tempat ancaman, bukan tempat pembelajaran. Dalam dirinya, ketidakpercayaan tumbuh subur dan menutup pintu-pintu kedamaian.
“Prasangkamu menunjukkan bagaimana kamu memperlakukan dunia. Dan dunia akan membalas sesuai apa yang kamu pancarkan.”
Prasangka Menentukan Jalan Hidupmu
Apa yang kamu prasangkakan akan menentukan langkah-langkahmu. Jika kamu melihat dunia dengan prasangka baik, maka kamu akan berani melangkah, berani berharap, dan berani mencintai. Tapi jika kamu terus terkurung dalam prasangka buruk, maka kamu akan terus bersembunyi dari dunia yang sebenarnya ingin kamu peluk.
Prasangka adalah keputusan. Kamu bisa memilih untuk menciptakan ketenangan atau menciptakan kekacauan dalam batinmu sendiri.
Kesimpulan: Jernihkan Hati, Jernihkan Prasangka
Ingatlah selalu: prasangka mencerminkan dirimu. Maka jernihkanlah hati, agar prasangkamu pun jernih.
Berbaik sangkalah kepada orang lain, kepada takdir, kepada kehidupan, bahkan kepada hal-hal yang belum kamu pahami. Karena di sanalah letak kematangan, kedewasaan, dan kebijaksanaan hidup.
Media Suara Anak Kolong
Penulis: Redaksi Refleksi
Editor: Amarizar.MD
Red. S. Widodo








