SUARAANAKKOLONG.CO.ID Pontianak Senin, 2 Juni 2025 – Aksi demonstrasi yang digelar oleh puluhan mahasiswa dari Solidaritas Mahasiswa dan Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar) di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Senin (2/6), berujung dengan pertemuan dialogis yang tak biasa. Gubernur Kalbar Ria Norsan memilih menyambut mahasiswa secara lesehan di halaman kantor gubernur, menciptakan suasana diskusi yang cair dan terbuka.
“Kami datang bukan untuk sekadar protes, tapi untuk mendengar dan mengevaluasi langsung capaian 100 hari kerja Gubernur Kalbar,” kata Shultan Daulad, Koordinator Aksi, di tengah lingkaran dialog.
Para mahasiswa menyuarakan harapan agar pemerintah daerah membuka ruang partisipasi publik yang lebih luas dalam perumusan kebijakan. Mereka juga menuntut adanya transparansi dalam pelaksanaan program kerja gubernur.
“Kalbar harus dibangun melalui pendekatan yang partisipatif. Rakyat harus dilibatkan sejak awal dalam penyusunan kebijakan, bukan hanya sebagai penerima hasil,” tegas Shultan.
Aksi tersebut mendapat respons terbuka dari Ria Norsan. Dalam pertemuan yang berlangsung hampir satu jam, ia menjelaskan berbagai program yang telah dijalankan selama 100 hari pertama kepemimpinannya. Norsan menekankan bahwa dialog dengan mahasiswa menjadi elemen penting dalam menjaga arah pembangunan tetap berpihak kepada rakyat.
“Saya menyambut baik semangat kritis ini. Mahasiswa adalah bagian dari kontrol sosial yang sah dan harus didengar,” ujar Norsan.
Ia juga menambahkan bahwa program 100 hari bukan tujuan akhir, melainkan pondasi dari rencana pembangunan lima tahun ke depan. “Apa yang kami bangun hari ini adalah langkah awal menuju Kalbar yang maju dan inklusif,” ungkapnya.
Dialog ditutup dengan kesepahaman bahwa ruang diskusi seperti ini akan terus dijaga sebagai bentuk komitmen bersama dalam mengawal pemerintahan yang transparan dan responsif.
Media Suara Anak Kolong
Sumber/Penulis: Tim Liputan
Editor: Amarizar.MD
Red. Denny Purwanto








