Pos-pos Terbaru

Ketua P2MI Kalbar Thomas Mamahani Angkat Bicara Terkait Masalah Kekerasan Terhadap Wartawan

SUARAANAKKOLONG.CO.ID Pontianak, 31 Mei 2025 — Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perkumpulan Pemimpin Media Independen (P2MI) Kalimantan Barat, Thomas Mamahani, angkat bicara terkait dugaan intimidasi dan kekerasan terhadap wartawan yang kembali terjadi di beberapa wilayah Kalbar, termasuk kasus terbaru yang mencuat di Ketapang dan Bengkayang.

Dalam pernyataannya pada Sabtu (31/5), Thomas menegaskan bahwa perlindungan terhadap wartawan adalah bagian dari penegakan hukum dan demokrasi.

“Kita sepakat bahwa jika ada laporan dari kawan-kawan jurnalis yang mengalami ancaman atau kekerasan, harus segera ditindaklanjuti. Proses hukum harus berjalan agar kasus ini menjadi terang dan tidak terjadi lagi di masa depan, khususnya di Kalimantan Barat,” tegasnya.

Senada dengan Thomas, H. Daniel Edward Tangkau selaku Penasihat Hukum DPW P2MI Kalbar turut menyuarakan keprihatinannya. Menurutnya, profesi wartawan dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, dan seharusnya mendapat perlakuan hormat dari semua pihak.

Baca Juga  HMI dan KAHMI Pontianak Gelar Buka Puasa Bersama, Pererat Silaturahmi

“Wartawan ini pekerjaannya mulia. Mereka mencari dan menyampaikan informasi demi kepentingan publik. Tidak boleh ada tindakan kekerasan atau intimidasi terhadap mereka. Itu bisa dijerat pasal penganiayaan,” ujar Daniel.

Daniel menambahkan bahwa wartawan memainkan peran penting dalam mengawasi aktivitas di masyarakat, termasuk penambangan emas tanpa izin (PETI) yang masih marak di sejumlah daerah di Kalbar.

“Karena pembiaran dan lemahnya tindakan dari pihak terkait, muncullah persoalan-persoalan di lapangan yang berujung pada konflik. Wartawan yang hanya ingin mencari berita pun menjadi korban intimidasi. Negara harus hadir, jangan biarkan premanisme merajalela,” tegasnya.

Baca Juga  Aksi Demo Mahasiswa di Kantor Gubernur, Ria Norsan Ajak Dialog Lesehan Bahas 100 Hari Kerja

Daniel juga mengimbau pemerintah daerah, khususnya Gubernur Kalbar, untuk segera mengambil langkah konkret dalam penertiban dan legalisasi tambang rakyat agar tidak menjadi celah konflik antara masyarakat, pengusaha, dan jurnalis di lapangan.

Di akhir pernyataannya, Daniel menegaskan bahwa DPW P2MI Kalbar akan memberikan pendampingan hukum kepada wartawan yang menjadi korban kriminalisasi dan mendorong solidaritas profesi.

“Satu wartawan dicubit, semua harus merasa sakit. Kita akan kawal proses hukum hingga tuntas. Ini bukan hanya soal profesi, tapi soal hak dan keadilan,” pungkasnya.


Media Suara Anak Kolong
Sumber/Penulis: Tim Redaksi Kalbar
Editor: Amarizar.MD
Red. Sri Sundari

Share :

Baca Juga

Anak kolong

H. Yuliansyah Sampaikan Doa dan Harapan di Hari Ulang Tahun H. Ria Norsan

Anak kolong

H. Yuliansyah,SE Anggota DPR RI Komisi V, Hadiri Pertemuan Bersama Pengurus PARMUSI di Pontianak
Penutupan Turnamen Bilyard Yuliansyah Cup: Semangat Olahraga dan Kebersamaan di Pontianak

Anak kolong

Penutupan Turnamen Bilyard Yuliansyah Cup: Semangat Olahraga dan Kebersamaan di Pontianak
Yuliansyah Hadiri Pelantikan JKSN Kalbar, Perkuat Sinergi Kyai dan Santri dalam Pembangunan Daerah

Artikel

Yuliansyah Hadiri Pelantikan JKSN Kalbar, Perkuat Sinergi Kyai dan Santri dalam Pembangunan Daerah

Anak kolong

Yuliansyah, S.E Tinjau Perencanaan Normalisasi Sungai di Muara Kakap

Anak kolong

Dian Eka Muchairi hadiri kegiatan Workshop Digital Marketing, Level up Your AI Skill “Branding & Storytelling Di Era Kecerdasan Buatan”

Anak kolong

Kuliah Umum STBHB Kupas Peran Strategis Generasi Muda Dalam Pembangunan NKRI, Pendidikan Jadi Senjata Mengubah Bangsa

Anak kolong

DPD Hanura Kalbar Tampil dengan Semangat Perubahan, “Daerah Berjaya, Indonesia Sejahtera”