Pos-pos Terbaru

Home / Aceh / Nasional / Organisasi / SUARAANAKKOLONG.CO.ID / TNI

Selasa, 29 April 2025 - 17:30 WIB

OPM Cut Farah, Tolak Rencana Penempatan Empat Batalyon Tambahkan di Aceh: Langgar MOU Helsinki

SUARAANAKKOLONG.CO.ID, Banda Aceh, 29 April 2025 – Organisasi Perempuan Merdeka (PM) menyatakan penolakan tegas terhadap rencana pemerintah pusat untuk menempatkan empat batalyon tambahan TNI di Provinsi Aceh. Kebijakan tersebut dianggap sebagai bentuk pelanggaran serius terhadap Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki yang menjadi dasar perdamaian antara Aceh dan Pemerintah Republik Indonesia sejak 2005.

Ketua Perempuan Merdeka, Cut Farah, menyebut bahwa kehadiran pasukan tambahan tidak hanya bertentangan dengan semangat perdamaian, namun juga dapat merusak stabilitas sosial yang selama ini telah dibangun dengan susah payah oleh masyarakat Aceh.

“Ini bukan soal sekadar keamanan, tapi soal menghormati perjanjian damai dan martabat rakyat Aceh. MoU Helsinki secara tegas menyatakan bahwa personel TNI hanya diperbolehkan untuk keperluan pertahanan eksternal, tanpa kehadiran pasukan non-organik secara permanen di wilayah Aceh,” tegas Cut Farah.

Baca Juga  Kapolres Melawi Pantau Langsung Arus Lalin Bersama Personel Satlantas

Potensi ancaman stabilitas dan trauma sosial
Perempuan Merdeka menilai bahwa langkah penempatan batalyon tambahan berpotensi membangkitkan kembali trauma kolektif masyarakat Aceh akibat konflik masa lalu. Selain itu, kebijakan ini dikhawatirkan menumbuhkan kembali ketegangan antara warga dan aparat negara, serta merusak kepercayaan publik terhadap proses perdamaian.

Enam tuntutan utama Perempuan Merdeka:

1. Pemerintah pusat agar mematuhi MoU Helsinki secara penuh dan konsisten.
2. Segera membatalkan rencana penempatan batalyon tambahan ke Aceh.
3. Mengedepankan pendekatan sipil dan pembangunan daripada militerisasi.
4. Mendorong Gubernur Aceh untuk menyatakan sikap penolakan secara terbuka.
5. Menjaga kepercayaan publik terhadap proses perdamaian Aceh.
6. Memastikan masa depan Aceh dibangun lewat pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan — bukan kekuatan senjata.

Baca Juga  Lengkapi Sarana Air Bersih, Satgas TMMD Imbangan Ke-123 Kodim 1209/Bky Bangun Tandon Air untuk Masyarakat

“Yang dibutuhkan Aceh hari ini bukan batalyon, tapi keadilan sosial dan pembangunan yang berkeadilan. Jangan biarkan perdamaian yang telah diperjuangkan rakyat dibatalkan oleh kebijakan sepihak dari pusat,” tutup Cut Farah.


Media Suara Anak Kolong

Sumber : HRS
Editor: Amarizar.MD
Red. Sri Sundari

Share :

Baca Juga

Anak kolong

H. Yuliansyah Sampaikan Doa dan Harapan di Hari Ulang Tahun H. Ria Norsan
Penutupan Turnamen Bilyard Yuliansyah Cup: Semangat Olahraga dan Kebersamaan di Pontianak

Anak kolong

Penutupan Turnamen Bilyard Yuliansyah Cup: Semangat Olahraga dan Kebersamaan di Pontianak
Yuliansyah Hadiri Pelantikan JKSN Kalbar, Perkuat Sinergi Kyai dan Santri dalam Pembangunan Daerah

Artikel

Yuliansyah Hadiri Pelantikan JKSN Kalbar, Perkuat Sinergi Kyai dan Santri dalam Pembangunan Daerah

Anak kolong

Yuliansyah, S.E Tinjau Perencanaan Normalisasi Sungai di Muara Kakap

Anak kolong

Kuliah Umum STBHB Kupas Peran Strategis Generasi Muda Dalam Pembangunan NKRI, Pendidikan Jadi Senjata Mengubah Bangsa

Anak kolong

DPD Hanura Kalbar Tampil dengan Semangat Perubahan, “Daerah Berjaya, Indonesia Sejahtera”

Anak kolong

Yuliansyah, S.E Lakukan Kunjungan Dapil Bahas Penanggulangan Banjir di Pontianak dan Kubu Raya

Anak kolong

H.Yuliansyah, S.E Tinjau Abrasi Pantai di Pesisir Kabupaten Mempawah