SUARAANAKKOLONG.CO.ID ACEH TENGGARA, 10 Maret 2025 – Sebanyak 52 tahanan di Lapas Klas II B Kutacane, Aceh Tenggara, melarikan diri menjelang waktu berbuka puasa pada Senin (10/3). Insiden ini diduga dipicu oleh kondisi lapas yang overkapasitas serta keluhan para tahanan terkait kualitas makanan yang dianggap tidak layak.
Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry, langsung mendatangi Lapas Klas II B Kutacane usai mendapatkan laporan terkait kaburnya puluhan tahanan tersebut. Ia membenarkan bahwa beberapa tahanan yang melarikan diri telah berhasil diamankan oleh petugas.
“Berdasarkan data saat ini, ada 52 tahanan yang kabur dari Lapas Kelas II B Kutacane. Beberapa di antaranya sudah berhasil diamankan,” ujar Salim Fakhry, Senin (10/3).
Menurut Salim, para tahanan mengeluhkan kondisi lapas yang sudah melebihi kapasitas sehingga ruang gerak mereka menjadi sangat terbatas. Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara telah menyiapkan lahan hibah untuk merelokasi lapas demi mengatasi masalah overkapasitas ini.
“Apa yang dikeluhkan para warga binaan di Lapas Kelas II B Kutacane sebenarnya sudah mendapatkan solusi. Pemerintah sudah menyiapkan tanah hibah untuk relokasi lapas,” jelasnya.
Ia berharap para tahanan yang kabur segera menyerahkan diri dan tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun masyarakat.
Sebelumnya, sebuah video yang merekam aksi para tahanan kabur dari Lapas Kutacane viral di media sosial. Dalam video berdurasi satu menit itu, terdengar suara seseorang yang berteriak, “Tahanan lapas lari semua, tahanan lapas lari semua!”
Dalam rekaman, terlihat sejumlah tahanan melompati gerbang lapas dan berlarian ke arah jalan raya, berusaha menghilang di tengah keramaian. Beberapa tahanan bahkan bertelanjang dada saat melarikan diri.
Selain itu, beberapa warga yang berada di sekitar lokasi tampak berusaha menghalangi tahanan yang kabur, tetapi upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Bahkan, beberapa tahanan mencoba melarikan diri dengan memanjat atap lapas, sehingga ada orang-orang di sekitar yang melempar mereka dengan batu untuk menghentikan pelarian.
Pihak Lapas Kutacane hingga saat ini masih berupaya mengevaluasi jumlah pasti tahanan yang kabur serta menyelidiki lebih lanjut kronologi kejadian yang menyebabkan pelarian massal ini.
Red. Aulia
Editor: Amarizar.MD








