SUARAANAKKOLONG.CO.ID Jakarta, 28 Februari 2025 – Jumlah pendaftar Rekrutmen Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) 2025 mencapai 8.016 orang, sementara total pendaftar untuk semua jalur (Tamtama, Bintara, dan Akpol) mencapai 116.732 orang, dengan mayoritas berasal dari jalur Bintara.
Tingginya animo masyarakat dalam seleksi ini berpotensi dimanfaatkan oleh calo atau pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. Menanggapi hal tersebut, Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol Dedi Prasetyo, menegaskan bahwa proses rekrutmen Akpol sepenuhnya transparan dan hanya melalui jalur reguler.
“Sesuai arahan pimpinan, tahun ini sama seperti tahun lalu. Tidak ada lagi dikotomi atau friksi dalam seleksi, semua calon taruna harus melalui jalur reguler,” ujar Komjen Pol Dedi Prasetyo, Jumat (28/2/2025).
Polri memastikan bahwa proses seleksi Akpol 2025 bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (BETAH). Setiap tahapan tes dilakukan secara real-time, di mana nilai peserta langsung ditayangkan di layar.
“Selesai tes, nilai langsung keluar dan terpampang di layar. Semua bisa melihat, termasuk peserta lainnya. Jika ada yang merasa tidak sesuai, mereka bisa mengoreksi langsung ke panitia,” terang Dedi.
Dengan sistem ini, setiap calon taruna bisa mengetahui capaian nilai akademis, psikologi, dan jasmani secara terbuka. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kecurangan serta memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh peserta.

Dedi mengingatkan masyarakat untuk tidak percaya calo atau siapapun yang mengaku bisa meloloskan seseorang ke Akpol dengan imbalan uang.
“Sudah banyak kasus di mana masyarakat tertipu, telah menyerahkan sejumlah uang, namun anaknya tetap gagal lolos,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pelaku penipuan akan dikenakan sanksi pidana, dan masyarakat diharapkan untuk melaporkan setiap indikasi kecurangan atau praktik percaloan dalam proses seleksi.
“Kunci utama untuk lolos seleksi Akpol adalah persiapan yang matang dan latihan yang serius. Tidak ada jalan lain selain usaha dan kemampuan diri sendiri,” tegasnya.
Rekrutmen Akpol 2025 dilakukan dalam dua tahap, yakni di tingkat panitia daerah dan panitia pusat.
1. Tahapan Seleksi di Tingkat Panitia Daerah:
✅ Pemeriksaan administrasi awal
✅ Pemeriksaan kesehatan tahap I
✅ Tes psikologi tahap I (CAT)
✅ Tes akademik tahap I (CAT):
- Pengetahuan umum (termasuk UU Kepolisian)
- Wawasan kebangsaan (UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, kewarganegaraan).
- Tes penalaran numerik
- Bahasa Indonesia
✅ Tes EKG
✅ Tes kesamaptaan jasmani dan anthropometrik
✅ Pemeriksaan kesehatan tahap II
✅ Tes psikologi tahap II (wawancara)
✅ Pemeriksaan administrasi akhir
✅ Sidang penetapan kelulusan tingkat daerah
2. Tahapan Seleksi di Tingkat Panitia Pusat:
✅ Pemeriksaan administrasi
✅ Pemeriksaan kesehatan tahap I dan II
✅ Pemeriksaan mental dan ideologi (CAT)
✅ Tes akademik (TPA dan Bahasa Inggris)
✅ Tes psikologi tahap II (wawancara)
✅ Tes kesamaptaan jasmani dan anthropometrik
✅ Pemeriksaan penampilan
✅ Sidang terbuka kelulusan tingkat pusat
Dengan sistem seleksi yang ketat dan transparan, Polri berkomitmen untuk mencetak taruna Akpol berkualitas, yang siap menjalani pendidikan dan pelatihan selama di akademi.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap taruna yang masuk benar-benar kompeten, siap menjalani pendidikan di Akpol, dan menjadi perwira yang profesional di masa depan,” pungkas Dedi.
Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk tidak tergoda oleh iming-iming calo, karena proses seleksi Akpol murni berdasarkan kemampuan individu, bukan jalur belakang.
Redaksi: Sri Sundari
Editor: Amarizar.MD








