Pos-pos Terbaru

Home / Daerah / Internasional / Kalimantan Barat / Opini

Senin, 24 Februari 2025 - 18:08 WIB

Misi Damai Donald Trump : Rosadi Jamani (Ketua Satu Pena Kalbar)

Ilustrasi Foto : Istimewa

Ilustrasi Foto : Istimewa

SUARAANAKKOLONG.CO.ID 24 Februari 2025 – Donald Trump itu kadang nyebelin, ingin memaki, membelai rambut emasnya. Kadang, salut juga. Bayangkan, perang Rusia vs Ukraina yang berlarut-larut, sepertinya Trump yang bisa mendamaikan. Sambil ngopi tanpa gula di ruang tamu, yok kita bahas ketengilan Presiden Amerika ini. Sekali-kali kita bicara dunia, wak. Taklah cerita retret, Mega (tak berkonde), KDM, Hasto, KPK mulu.

Di suatu pagi penuh gejolak, dunia mendadak terhentak. Donald Trump, sang maestro kontroversi, muncul di hadapan dunia dengan ekspresi dramatis. Penuh wibawa ala pemimpin agung yang hendak menyelematkan umat manusia. Dengan suara berat khasnya, ia mengumumkan sebuah misi yang bakal mengguncang sejarah, menghentikan perang Ukraina-Rusia! Dunia pun terpaku. Seketika, semua orang bertanya-tanya, apakah ini sekadar lelucon, atau justru awal dari saga epik yang tak pernah terbayangkan sebelumnya?

Trump mengaku hatinya terguncang setelah melihat foto-foto satelit perang. Mayat bergelimpangan. Kota-kota hancur. Asap membubung tinggi ke langit, menciptakan panorama distopia yang seakan diambil langsung dari film Hollywood. Saat itu juga, Trump mengklaim dirinya telah tercerahkan. Seakan disambar wahyu ilahi, ia bersumpah untuk mengakhiri pertumpahan darah ini dalam waktu singkat. Dengan sorot mata tajam dan gestur penuh keyakinan, ia menatap kamera, mengirimkan pesan kepada dunia, “Percayalah, saya akan menyelesaikan ini lebih cepat dari siapa pun!”

Baca Juga  Polres Melawi Siap Mengawal dan Mengamankan Lomba Pawai Obor Sambut Ramadhan 1446 H

Tanpa banyak basa-basi, Trump pun bergerak. Langkah pertamanya? Bertemu langsung dengan Vladimir Putin di Riyadh, Arab Saudi. Tentu saja, Ukraina tidak diajak. Mengapa? Karena, menurut Trump, Zelensky sudah terlalu sering berbicara dan tidak membawa solusi. Sungguh logika luar biasa! Dunia tercengang. Uni Eropa menghela napas panjang. Zelensky? Mungkin sedang memandang langit, bertanya-tanya apakah ini nyata atau hanya mimpi buruk berkepanjangan.

Namun Trump tak peduli. Ia percaya bahwa dua pria tangguh cukup untuk menyelesaikan segalanya. Ia duduk berhadapan dengan Putin, menatap matanya dalam-dalam, seakan-akan ini adalah duel klasik antara dua koboi di film Western. Semua orang menahan napas. Apakah ini akan menjadi perundingan damai paling epik sepanjang sejarah, atau justru sesi ngobrol santai yang diakhiri dengan selfie dan hamburger?

Dengan gaya slengeknya, Trump mengumumkan bahwa kesepakatan damai akan disertai dengan kerja sama mineral strategis antara Amerika Serikat dan Ukraina. Apakah ini upaya tulus demi perdamaian, atau hanya skema bisnis terselubung? Tak ada yang tahu pasti. Yang jelas, Uni Eropa makin gelisah. Para pemimpinnya berkumpul di Paris dalam pertemuan darurat, mencoba memahami logika di balik langkah Trump yang lebih mirip strategi di reality show ketimbang diplomasi global.

Baca Juga  Paldam XII/Tpr Terima Kunjungan Kerja Kapuspalad

Di sisi lain, Trump tak berhenti di situ. Ia menyorot Zelensky dengan kritik tajam, menyebutnya sebagai “diktator tanpa pemilu.” Tegas, pedas, menusuk. Seakan Zelensky adalah antagonis dalam film politik yang sedang diproduksi langsung oleh Trump Studios. Dunia terbelah. Para pendukungnya bersorak, sementara lawan-lawannya hanya bisa menggeleng pasrah.

Akhirnya, semua mata tertuju pada hasil dari aksi dramatis ini. Apakah Trump benar-benar bisa menghentikan perang? Apakah ia akan mencetak sejarah sebagai penakluk konflik global? Ataukah ini hanyalah babak baru dari serial panjang penuh kejutan yang tak seorang pun tahu bagaimana akhirnya? Dunia hanya bisa menunggu, dengan perasaan campur aduk antara kagum, geli, dan sedikit ketakutan. Satu hal yang pasti, selama masih ada Trump, dunia tak akan pernah kekurangan drama.

Saya hanya bisa berdoa, semoga Trump bisa mewujudkan perdamaian dua negara bertetangga itu. Sebab, damai itu indah wak. Tapi, bukan damai yang macam yang ono, ada amplop cokelatnya.

Penulis: Rosadi Jamani (Ketua Satu Pena Kalbar)

Share :

Baca Juga

Anak kolong

H. Yuliansyah Sampaikan Doa dan Harapan di Hari Ulang Tahun H. Ria Norsan

Anak kolong

H. Yuliansyah,SE Anggota DPR RI Komisi V, Hadiri Pertemuan Bersama Pengurus PARMUSI di Pontianak
Penutupan Turnamen Bilyard Yuliansyah Cup: Semangat Olahraga dan Kebersamaan di Pontianak

Anak kolong

Penutupan Turnamen Bilyard Yuliansyah Cup: Semangat Olahraga dan Kebersamaan di Pontianak
Oleh: Nabilah Syakib Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Anak kolong

Strategi Peningkatan Daya Saing Lulusan SMK di Dunia Kerja
Yuliansyah Hadiri Pelantikan JKSN Kalbar, Perkuat Sinergi Kyai dan Santri dalam Pembangunan Daerah

Artikel

Yuliansyah Hadiri Pelantikan JKSN Kalbar, Perkuat Sinergi Kyai dan Santri dalam Pembangunan Daerah

Anak kolong

Yuliansyah, S.E Tinjau Perencanaan Normalisasi Sungai di Muara Kakap

Anak kolong

Dian Eka Muchairi hadiri kegiatan Workshop Digital Marketing, Level up Your AI Skill “Branding & Storytelling Di Era Kecerdasan Buatan”

Anak kolong

Kuliah Umum STBHB Kupas Peran Strategis Generasi Muda Dalam Pembangunan NKRI, Pendidikan Jadi Senjata Mengubah Bangsa